Kamis, 03 Januari 2013

BAB 13 Analisis Data Kuantitatif


BAB 13
ANALISIS DATA KUANTITATIF
A.    TAHAPAN ANALISIS DATA
Suharsimi Arikunto menyebutkan 3 langkah analisis data :
1.      Persiapan
a.       Cek identitas responden sesuai dengan informasi yang diharapkan
b.      Cek kelengkapan data yang diterima
c.       Cek jawaban responden terhadap variable-variabel utama
Dalam langkah persiapan ini, peneliti harus memilih atua menyortir data (instrumen yang ada) sehingga hanya data yang terpakai saja yang tertinggal dan siap dianalisis. Tujuan dari analisis ini adalah untuk membersihkan data (mereduksi) dan menyiapkan data bagi pemilahan data lanjutan dalam hal analisis data.
2.      Tabulasi
Kehiatan tabulasi adalah kegiatan memasukkan data dalam tabel-tabel yang telah dibuat dengan sistem tally yaitu menghitung frekuensi atau jumlah dengan memberi tanda coret atau garis tally dan mengatur angka-angka untuk dapat dianalisis.
a. Scoring (memberikan skor) terhadap item-item yang perlu diberikan skor
b. Koding, yaitu member kode-kode tertentu terhadap suatu item jika item tersebut tidak diberi skor
3.  Pendekatan data sesuai dengan pendekatan penelitian
Peneliti harus menetapkan data yang diperoleh sesuai dengan jenis penelitian yang dilakukan. Secara sederhana teknik analisis data baik itu penggunaan dan fungsinya:
a.        Distribusi frekuensi adalah teknik analisis statistik yang digunakan untuk mendeskripsikan angka-angka suatu gejala dengan menggunakan dasar frekuensi kemunculan angka atau data dalam suatu rentangan kelas
b.       Ukuran gejala pusat merupakan suatu bilangan yang menunjukkan sekitar mana bilangan-bilangan yang ada dalam sekumpulan data itu tersebar. Oleh karena itu ukuran gejala pusat sering disebut dengan harga rata-rata. Ukuran gejala pusat antara lain, median, modus, kuartil, desil, persentil
c.        Pengukuran variasi merupakan pengukuran yang muncul karena penerapan pengukuran dispersi yang digunakan untuk membandingkan variabilitas nilai-nilai observasi data lainnya.

BAB 10 Mengembangkan Instrumen


BAB 10 
Mengembangkan Instrumen
A.    PROSES PENGAMBIALN INSTRUMEN
Salah satu hal yang diperhatikan dalam penelitian adalah penyusunan instrumen (alat ukur). Murphy dan Davidshofer (1991) membuat tiga tahapan dalam proses pengembangan alat ukur yang meliputi:
1.      Kontruksi tes
Meliputi penulisan butir, penyusunan skala, merancang respons,  dan seleksi format tes
2.      Norma dan standarisasi
Pemberian acuan norma, dan pembakuan tes
3.      Publikasi dan revisi tes
Penulisan panduan dan revisi tes
Dari beberapa pendapat pakar dapat dipaparkan proses pengembangan instrument yaitu antara lain:
1.      Pendefenisian Alat Ukur
2.      Memilih Model Skala yang Akan Digunakan
3.      Menuliskan Pernyataan atau Pertanyaan
4.      Uji Coba Instrumen
5.      Analisis Butir Soal
6.      Revisi Butir Pernyataan
7.      Pemberian Norma
8.      Pemberian Skor
9.      Standardisasi Instrumen
10.  Publikasi Instrumen

B.     ADAPTASI INSTRUMEN DARI LUAR NEGERI
Harus diakui bahwa hari ini banyak instrumen yang mengukur tingkah laku ataupun kepribadian manusia yang dikembangkan oleh pakar luar negeri atau barat, yang memiliki ciri budaya individualistis. Penelitian dengan menggunakan latar belakang yang berbeda tentu memerlukan kehati-hatian agar tidak terjadi pemaknaan hasil yang keliru.
Hal ini dikarenakan satu konsep variabel tertentu di negara tertentu akan memliliki makna yang berbeda dengan negara lainnya. Pada akhirnya instrumen yang akan digunakan dalam penelitian dengan latar budaya yang berbeda harus memiliki hal yang oleh matsumoto (1996) disebutnya dengan istilah equivalence (kesetaraan) dalam hal translasi, konsep, dan ukuran (metrik).
1.      Ekuivalen Translasi
Model ekuivalen translasi dilakukan dengan cara:
a.       Menerjemahkan instrumen secara tepat satu kata memiliki satu terjemahan yang tepat dalam bahasa lokal
b.      Kemudian dari instrumen terjemahan tersebut kembali dilakukan terjemahan ulang (back translation) ke dalam bahasa asli (bahasa awal)
c.       Kembali melakukan terjemahan ke dalam bahasa lokal tempat lokasi tersebut dilakukan. Hasil terjemahan ini harus sama dengan terjemahan pertama.
2.     

BAB 9 Alat Pengumpulan Data


BAB 9
Alat Pengumpulan Data
A.    MENGENAL ALAT PENGUMPULAN DATA
Untuk menjawab problematika penelitian dalam mencapai tujuan dan membuktikan hipotesa yang telah dirumuskan dalam rancangan penelitian, diperlukan data. Untuk memperoleh data, seorang peneliti biasanya menggunakan instrumen mengumpulkan data. Dengan demikian, kedudukan suatu skala/instrumen pengumpul data dalam proses penelitian sangat penting karena kondisi data tergantung alat (instrumen) yang dibuat.

Tabel 9.1 Pasangan metode dan Instrumen Pengumpulan Data
No
Jenis Metode
Jenis Instrumen
1
Angket (questionnaire)
Angket, Check list (daftar cocok), Skala (scale), inventori (inventory)
2
Wawancara (interview)
Pedoman wawancara (interview guide), check list (daftar cocok)
3
Pengamatan (observasi)
Lembar pengamatan (obsevation sheet), panduan pengamatan, panduan observasi (observation schedule), daftar cocok
4
Tes
Soal tes, inventory
5
Dokumentasi
Check list (daftar cocok), tabel

BAB 8 Subjek Penelitian


BAB 8
Subjek Penelitian
A.    PENGERTIAN SUBJEK PENELITIAN
Banyak yang berpendapat bahwa subjek penelitian adalah orang yang melakukan penelitian (peneliti), sedangkan penelitian adalah orang atau sesuatu yang diteliti. Subjek dalam konsep penelitian merujuk pada responden, informan yang hendak diminati informasi atau digali datanya, sedangkan objek merujuk pada masalah atau tema yang sedang diteliti.
Menurut Amirin (1986) subjek penelitian adalah seseorang atau sesuatu yang mengenainya ingin diperoleh keterangan, sedangkan Suharsimi Arikunto (1989) memberi batasan subjek penelitian sebagai benda, hal atau orang tempat data untuk variabel penelitian melekat, dan yang dipermasalahkan. Dalam sebuah penelitian, subjek memiliki peran yang sangat strategis karna pada subjek penelitian itulah data tentang variabel penelitian yang akan diamati.
Istilah lain yang digunakan untuk menyebut subjek penelitian adalah responden, yaitu orang yang memberi respon atas suatu perlakuan yang diberikan kepadanya. Dikalangan peneliti kualitatif, istilah responden atau subjek penelitian disebut dengan istilah informan, yaitu orang yang memberi informasi tentang data yang diinginkan peneliti berkaitan dengan penelitian yang berkaitan dengan penelitian yang sedang dilaksanakan.