Kamis, 03 Januari 2013

BAB 10 Mengembangkan Instrumen


BAB 10 
Mengembangkan Instrumen
A.    PROSES PENGAMBIALN INSTRUMEN
Salah satu hal yang diperhatikan dalam penelitian adalah penyusunan instrumen (alat ukur). Murphy dan Davidshofer (1991) membuat tiga tahapan dalam proses pengembangan alat ukur yang meliputi:
1.      Kontruksi tes
Meliputi penulisan butir, penyusunan skala, merancang respons,  dan seleksi format tes
2.      Norma dan standarisasi
Pemberian acuan norma, dan pembakuan tes
3.      Publikasi dan revisi tes
Penulisan panduan dan revisi tes
Dari beberapa pendapat pakar dapat dipaparkan proses pengembangan instrument yaitu antara lain:
1.      Pendefenisian Alat Ukur
2.      Memilih Model Skala yang Akan Digunakan
3.      Menuliskan Pernyataan atau Pertanyaan
4.      Uji Coba Instrumen
5.      Analisis Butir Soal
6.      Revisi Butir Pernyataan
7.      Pemberian Norma
8.      Pemberian Skor
9.      Standardisasi Instrumen
10.  Publikasi Instrumen

B.     ADAPTASI INSTRUMEN DARI LUAR NEGERI
Harus diakui bahwa hari ini banyak instrumen yang mengukur tingkah laku ataupun kepribadian manusia yang dikembangkan oleh pakar luar negeri atau barat, yang memiliki ciri budaya individualistis. Penelitian dengan menggunakan latar belakang yang berbeda tentu memerlukan kehati-hatian agar tidak terjadi pemaknaan hasil yang keliru.
Hal ini dikarenakan satu konsep variabel tertentu di negara tertentu akan memliliki makna yang berbeda dengan negara lainnya. Pada akhirnya instrumen yang akan digunakan dalam penelitian dengan latar budaya yang berbeda harus memiliki hal yang oleh matsumoto (1996) disebutnya dengan istilah equivalence (kesetaraan) dalam hal translasi, konsep, dan ukuran (metrik).
1.      Ekuivalen Translasi
Model ekuivalen translasi dilakukan dengan cara:
a.       Menerjemahkan instrumen secara tepat satu kata memiliki satu terjemahan yang tepat dalam bahasa lokal
b.      Kemudian dari instrumen terjemahan tersebut kembali dilakukan terjemahan ulang (back translation) ke dalam bahasa asli (bahasa awal)
c.       Kembali melakukan terjemahan ke dalam bahasa lokal tempat lokasi tersebut dilakukan. Hasil terjemahan ini harus sama dengan terjemahan pertama.
2.     
Ekuivalen Konsep
Ekuivalen konsep yang ada dalam instrumen perlu diperhatikan karena sering terjadi konsep yang dalam bahasa awal instrumen tidak dapar diterjemahkan secara tepat dalam bahasa lokal.
3.      Ekuivalen Metrik
Melakukan ekuivalen metrik yaitu kesetaraan pengukuran yang digunakan. Ekuivalen metrik ini diperlukan dalam kaitannya dengan skala pengukuran yang biasa digunakan oleh budaya setempat.

1 komentar: