BAB
10
Mengembangkan Instrumen
A. PROSES PENGAMBIALN INSTRUMEN
Salah satu hal yang diperhatikan dalam
penelitian adalah penyusunan instrumen (alat ukur). Murphy dan Davidshofer
(1991) membuat tiga tahapan dalam proses pengembangan alat ukur yang meliputi:
1.
Kontruksi tes
Meliputi
penulisan butir, penyusunan skala, merancang respons, dan seleksi format tes
2.
Norma dan standarisasi
Pemberian
acuan norma, dan pembakuan tes
3.
Publikasi dan revisi tes
Penulisan
panduan dan revisi tes
Dari beberapa pendapat pakar dapat
dipaparkan proses pengembangan instrument yaitu antara lain:
1. Pendefenisian
Alat Ukur
2. Memilih
Model Skala yang Akan Digunakan
3. Menuliskan
Pernyataan atau Pertanyaan
4. Uji
Coba Instrumen
5. Analisis
Butir Soal
6. Revisi
Butir Pernyataan
7. Pemberian
Norma
8. Pemberian
Skor
9. Standardisasi
Instrumen
10. Publikasi
Instrumen
B.
ADAPTASI
INSTRUMEN DARI LUAR NEGERI
Harus diakui bahwa hari ini banyak
instrumen yang mengukur tingkah laku ataupun kepribadian manusia yang
dikembangkan oleh pakar luar negeri atau barat, yang memiliki ciri budaya
individualistis. Penelitian dengan menggunakan latar belakang yang berbeda
tentu memerlukan kehati-hatian agar tidak terjadi pemaknaan hasil yang keliru.
Hal ini dikarenakan satu konsep variabel
tertentu di negara tertentu akan memliliki makna yang berbeda dengan negara
lainnya. Pada akhirnya instrumen yang akan digunakan dalam penelitian dengan
latar budaya yang berbeda harus memiliki hal yang oleh matsumoto (1996)
disebutnya dengan istilah equivalence
(kesetaraan) dalam hal translasi, konsep, dan ukuran (metrik).
1. Ekuivalen
Translasi
Model
ekuivalen translasi dilakukan dengan cara:
a. Menerjemahkan
instrumen secara tepat satu kata memiliki satu terjemahan yang tepat dalam
bahasa lokal
b. Kemudian
dari instrumen terjemahan tersebut kembali dilakukan terjemahan ulang (back
translation) ke dalam bahasa asli (bahasa awal)
c. Kembali
melakukan terjemahan ke dalam bahasa lokal tempat lokasi tersebut dilakukan.
Hasil terjemahan ini harus sama dengan terjemahan pertama.
2.
Ekuivalen
Konsep
Ekuivalen
konsep yang ada dalam instrumen perlu diperhatikan karena sering terjadi konsep
yang dalam bahasa awal instrumen tidak dapar diterjemahkan secara tepat dalam
bahasa lokal.
3. Ekuivalen
Metrik
Melakukan
ekuivalen metrik yaitu kesetaraan pengukuran yang digunakan. Ekuivalen metrik
ini diperlukan dalam kaitannya dengan skala pengukuran yang biasa digunakan
oleh budaya setempat.
boleh tau sumber pustakanya?
BalasHapus